Senin, 23 September 2013

Aria Atau Arya?

Namanya Aria. Atau Arya ya? Saya kurang tau. Umur? Kurang tau juga. Mungkin kapan kapan saya liat akte kelahirannya.

Selama ini kalau saya minta tolong untuk menuliskan nama, dia selalu menulis ARIA.
Sebaiknya kita memang tulis Aria.

Aria kelas tiga SD. Tetapi dia belum bisa membaca.
Aria tinggal di Panti Asuhan Al-Dzikro. Panti dimana Bapak sebagai pengelola, dan kebetulan panti asuhan itu dekat dengan rumah. Maka sering sekali saya datang ke panti asuhan itu.

Awalnya saya tidak tau Aria belum bisa membaca. 
Awalnya saya tau kalau dia belum bisa membaca ketika saya sedang membaca Komik Donal Bebek, dan Aria ikutan nimbrung. Secara iseng saya bertanya, "Ini bacanya apa Aria?"
Aria diam dan bingung sembari meringis. "Loh belum bisa baca ya?" Dia kembali meringis.
~
~~

Jatah uang saku Aria selama ini saya yang bawa. Jadi setiap ada donatur yang membagi uang, jatah Aria saya yang bawain. Jadi ketika Aria mau sekolah minta duit jajan, saya yang ngasih. Saya cuma bawain. Bukan ngembat hak Aria.
Setia pagi, pasti Aria datang kerumah dan bilang, "Mbak Asna, minta uang jajan"

Setelah saya pikir pikir, Aria selama ini minta uang jajan, tapi dia belum bisa baca. Jadi selama disekolah dia ngapain?
Sering ketika sebelum saya kasih uang jajan, saya bertanya, "Ntar pulang jam berapa?" atau malam hari nya, "Tadi disekolah diajarin apa?"
Dan lagi lagi Aria meringis.

~
~~

Pada awalnya saya merasa aneh dengan keadaan Aria yang belum bisa membaca. Akhirnya setiap habis Isya, saya ajak Aria untuk belajar bersama. Berbekal papan tulis dan kapur, saya mencoba mengajari Aria. Sama sekali nggak punya basic ngajar, tapi saya berusaha.


Hari pertama masih sangat nol besar. Saya bertanya lewat media social tetang cara mengajari membaca anak kelas tiga SD. Banyak saran yang masuk. Ada yang menyarankan harus menguasai huruf vokal A I U E O terlebih dahulu, dan masih banyak saran yang lain.
Lumayan lah.. pikir saya, setidaknya saya punya gambaran bagaimana cara ngajar :D

Hari kedua ilmu yang yang saya dapat, saya terapkan. Lagi lagi masih nol. Ahh tidak.. Setingkat lebih baik dari hari pertama dink. :D

Sempat juga saya gemas dengan Aria. "Aria tolong tuliskan INA" Aria segera menulis di papan tulis.
"Itu bacanya apa Aria?" Dan Aria pun membaca tulisan yang baru dia tulis, "NINI"
Aduuuhhhh.. Kenapa bisaaaa????
Sabaaaarrrrr..
 



Hari ketiga, malam ini. baru saja.
Alhamdulillah. Aria sudah lumayan bisa. Setidaknya melihat dia bersemangat itu sangat membahagiakan buat saya. 
Malam ini saya mengajari penggunaan huruf vokal A.
Dan Aria bisa menulis, membaca "ha na ca ra ka da ta sa wa la"
Sesekali saya mengingatkan dengan semangat, "Aria bacanya yang keras. Dieja yang keras. Ayo yang keras, sebentar lagi udah bisa"

Dan Aria pun mengeja dengan keras penuh semangat.

Setelah jam 08.00 belajar selesai, "Belajarnya malam ini udahan ya, dilanjutin besok malam ya Aria." :))

Minggu, 22 September 2013

Kita Pasti Bertemu :))

Baru saja menghadiri pernikahan seorang tetangga. Teman main dirumah. Umurnya dibawah saya. Perempuan.
Sebentar lagi, setelah lebaran Idul Adha, seorang teman main dirumah akan menikah. Umurnya selisih satu tahun diatas saya. Perempuan.

Aaaah... satu persatu teman main dirumah akan segera menikah. Tidak harus berusia PAS untuk menunggu menikah. 
Satu persatu mulai menanjaki fase yang lebih tinggi.


Terbesit pikiran, "Mereka mudah sekali bertemu dengan pasangan mereka"

Dan lagi lagi saya berpikir, "Semua sudah ada yang mengatur. Semua sudah memiliki takdirnya masing masing"

:))

Saya sendiri tidak punya target harus menikah di umur sekian. 
Saya 21 tahun, masih menimba ilmu di perguruan tinggi.
Saya belum tau siapa yang kelak menjadi pendamping saya. Saya tidak tau kapan Allah akan mengirimnya :))

Yang bisa saya lakukan adalah berdoa. Berdoa semoga saya bisa mencintai dan menghormati siapapun yang dikirim Allah untuk medampingi hidup saya nanti.

Dan yang bisa saya lakukan sore ini adalah "Selamat sore, kamu yang sudah disiapkan Allah untuk mendampingi hidup saya. Kita pasti akan bertemu" :))

Jumat, 20 September 2013

Circle

Bulan sudah sedari tadi memamerkan sinarnya dengan anggun. Bundar. Bercahaya .
Aahh.. sudah tanggal empat belas rupanya. Atau tanggal berapa ini, aku tidak tahu. Yang pasti mendekati tanggal lima belas, dimana bulan akan semakin menunjukkan kemegahan sinarnya yang sempurna.

Seorang perempuan dengan usia kepala dua sedari tadi termangu. Berkali kali menghela nafas. Seakan akan menggambarkan pikiran dan perasaan yang buntu. Lagu Hidupmu Hidupku milik Zigas sengaja diputar untuk menemani mengusir sepi. Tapi bukannya mengusir sepi, alunan lagu malah semakin mengirimkan sayatan sayatan yang semakin membuat perasaan tidak karuan.

Huffttt... 
Kembali dia mengehela nafas. Entah yang keberapa.

Kembali dia menerawang. Memasuki pikiran nya yang entah terbang kemana. Mungkin terbang ke sosok yang tadi sore sengaja dia cari informasinya. Sengaja dia mengorek informasi tentang lelaki itu. Entah  apa yang mendorong dia untuk mencari sosok yang sudah lama tidak dia pikirkan. 
Stalking yang berakhir gundah~


Sudah sekitar dua bulan perempuan itu mengikhlaskan lelaki itu. Mengikhlaskan untuk menentukan pilihannya, meski bukan dengan dia. Perempuan itu dulunya heran dengan dirinya sendiri, kenapa dia dengan sangat mudah mengikhlaskannya?
Bukan waktu yang sebentar dia memendam semuanya, hingga akhirnya lelaki itu sedikit memberi harapan. Dekat dan hangat. Bersahabat dan memamerkan kepastian. Tapi ternyata. . 
Semuanya itu hanya semu. Ternyata semesta tidak belum mengijinkan circle mereka untuk bersatu.  Mereka hanya sebatas berpapasan. :)




"Apa yang selama ini kamu cari ? Bukankan selama ini kamu sudah nyaman dengan benteng pertahananmu sendiri? Lalu . . ??"

Kembali perempuan itu termenung. Lagu yang sengaja diputar berulang kali di playlist itu pun terus mengalun. Dan bulan pun terus ber rotasi. Menjemput malam yang semakin sunyi dan dingin.





Sabtu, 14 September 2013

Just Simple Happines

Selamat malam. . 
Kesinilah sahabat, simaklah saya bercerita. . 
:))

Hari ini. Sabtu 14 September 2013.
Sore jam 15.30
Lokasi : Rumah Asna


Baru saja saya selesai shalat ashar, kakak saya mbak Rika datang dengan sepeda motornya dari tempat bekerja. Setelah basa basi sebentar, mbak Rika menuju ruang makan, ambil piring dan makan nasi bungkus yang dia beli tadi pagi, yang niatnya untuk bekal makan siangnya. 

"Aku seharian sibuk banget, nggak semapat makan." Ujarnya sembari terus membuka nasi bungkusnya. Nasi goreng porsi kecil dan dua buah gorengan.
"Yaudah, makan dulu. Tuh tadi aku habis kumpulan Trah terus dibawain makanan juga sama Budhe." Jawabku.


Kemudian sayas egera berlalu, bersiap siap untuk mengerjakan tugas rutin disetiap sore. Menyiram tanaman. Musim kering yang luar biasa mengharuskan saya untuk menyirami tanaman setiap dua hari sekali. Ada sekitar dua belas tanaman muda yang baru beberapa bulan ditanam oleh Bapak. Kelengkeng, Mangga, Durian, Jambu. 

Lagi bersiap siap mengambil selang, menyiapkan ceret, Ibuk datang dari rumah Mbok Uwo dengan membawa dua bungkus Ol*ve. 
Tidak lama mbak Rika keluar sambil berkata, "Ayo Na, maen Ol*ve"
"Ntar mbak, mau siram siram dulu, mbak maem aja dulu." Jawabku 

Hanya butuh lima belas menit untuk menyirami tanaman. Setelah menggulung selang, membereskan semuanya, mbak Rika datang lagi menghampiri. "Ayo Na maem."
 "Yuk.." Jawabku singkat.


Akhirnya kita pun makan bareng sambil nonton tivi, sambil bercerita, sesekali mengomentari tayangan di tivi.
Selesai makan, mbak Rika bersiap siap untuk pulang kerumah suaminya.


***

Mungkin pembaca sedikit nggak ngerti dengan maksud saya menceritakan hal seperti diatas. Tapi kejadian tadi sore itu sangan membahagiakan buat saya. 

Saya punya seorang kakak perempuan. Sudah menikah dan tinggal dirumah suaminya. Tidak sering kakak saya berkujung kerumah. Dan tidak jarang saya merasa kesepian. Demikian dengan kakak saya, dirumah suaminya dia hanya tinggal bersama ibu mertua dan suaminya. Menempati rumah yang lebih besar dibandingkan dengan rumah kami, membuat kakak saya juga merasa kesepian. Tidak jarang kakak saya bercerita kalau dia sebenarnya lebih pengen tinggal dirumah bersama bapak-ibuk. Tapi kondisi tidak memungkinkan~

~
~~

Dan sore ini, kami duduk makan bersama, nonton tivi bersama, bercerita setelah beberapa lama tidak melakukan hal tersebut. Kami seperti sudah bertahun tahun tidak bertemu. 

:))

Bahagia itu sederhana. Terkadang sepenggal kejadian kecil akan mencipakan kebahagiaan sederhana yang terasa luar biasa.

Ini cerita bahagia saya sore ini. :))

Jumat, 13 September 2013

Titik Balik

Iya. . kamu memang menarik. Kamu memang sedikit menyerempet hati aku. 
Iya. .  aku memang suka
Dan. . iya.. aku memang berusaha untuk tidak menyukai kamu.

"Selama ini saya begitu gampang melepas perasaan. Tapi sekarang. . Saya sudah terlalu capek untuk mengejar. Saya sudah tidak kuat untuk berada di posisi belakang. Saya.. Saya. . . "

Selasa, 10 September 2013

I Swear, I Never

Melihat, mendengar dan membaca pemberitaan tentang kamu, demi apapun, saya tidak pernah mendoakan hal buruk untuk kamu. Kalaupun saya pernah berdoa, saya hanya berdoa supaya aku dan kamu tetap bahagia meski tidak menjadi kita.

:))

Senin, 09 September 2013

Entahlah

Sekedar menarik yang pada awalnya sudah mewanti wanti diri untuk tidak main perasaan. Menjaga diri untuk tidak terlanjur sayang. Belajar dari masa lalu. Belajar dari pengalaman, untuk menutup ruang serapat rapatnya.

~
Namun, disebuah perputaran waktu, perasaan yang awalnya sedikit, lama lama menjadi rasa yang cukup menyiksa. Menyiksa hingga suatu malam saya memutuskan untuk menumpahkan semuanya dalam tulisan ini. Perasaan ini entahlah namanya~
Saya merasa kosong di dalam sini. Mendadak saya menjadi melankolis ketika tidak sengaja mendengar lagu lagu bertema cinta. Entahlah. . 
Saya ingin berusaha sekuat saya untuk menutup ruang ini rapat rapat. Berusaha menghalau perasaan ini jauh jauh. Saya bukannya menolak anugrah dari semesta. Saya hanya berusaha membentengi diri agar tidak lagi terjatuh. .

Semester Tujuh! :)

Hari ini semester tujuh dimulai. Masih tersisa kemalasan liburan yang menggantung. Memberikan sedikit semangat untuk mulai kuliah. Pun dengan saya. Kuliah pertama adalah jam 07.15. Bukan perkara mudah untuk segera beranjak dari kasur, meraih handuk dan bersiap siap. Dan kuliah pertama di semester tujuh pun saya lewatkan di kasur. .  

Sebenarnya ada mereka yang saya rindukan dan buru buru ingin bertemu, berkumpul, bertukar cerita setelah beberapa minggu liburan. 

 

Pukul 08.00 saya segera bergegas mandi. jam 09.00 saya ada kuliah. Dan saya bertekad untuk tidak membolos. Selesai berkemas segera saya berangkat. Menggunakan motor menuju kawasan Bulak Sumur. Sampai dikampus jam sebilan lebih sedikit. Segera menuju ruang kuliah. Sempat berpapasan dengan beberapa teman, bersalaman, maaf maaf an. Sesampainya di ruang kuliah, kelas baru terisi separuh. Beberapa teman terlibat pembicaraan seru, dan beberapa bermain hape. 

Daaannn.. kuliah ternyata kosong. Woow!! Oke saya kemudian main di salah satu kos teman. Rumah saya yang jauh tidak memungkinkan untuk pulang, mengingat jam satu masih ada kuliah. 

Sempat nganterin makan si Cece. Kemudian balik ke kosnya Cece. Sempat nonton film juga dan akhirnya jam menunjukkan pukul satu. Buru buru siap siap dan balik ke kampus. Sesampainya dikampus, lumayan lega karen ternyata anak anak 2010 banyak yang ngambil mata kuliah ini. *ngulang*

Setelah menunggu beberapa menit, dosen tidak kunjung datang, akhirnya kami pun bergegas keluar. Beberapa teman mengajak ke kantin, ada yang mengajak maen ke Lab. Dan saya memilih pulang~

Sabtu, 07 September 2013

Bapak Ulang Tahun 54

Alhamdulillah.. masih diberi kesempatan sama Allah untuk didampingi Bapak selama 54 tahun. Semoga kedepan Bapak masih bisa mendampingi aku. Sehat terus ya Pak.. ;))


Seperti biasa kalau Bapak ulang tahun, pasti anak anak PA Al-Dzikro yang ngasih kejutan. Dan seperti biasa aku, ibuk dan embak cuma ngasih ucapan selamat *salim* *cium tangan* dan ngasih kado. 

Tahun ini mungkin beda banget buat Bapak. Tahun ini Bapak udah punya mantu. Semoga Bapak juga segera momong cucu :))


Ini kue yang ngasih anak anak PA Al-Dzikro. Jadi tadi ada ceremonial kecil kecilan gitu. Ada Ibuk, Mbok Uwo *Ibuknya Bapak* , Mbak Rika, Mas Nurul, Tante, Budhe dan kebetulan juga ada pengurus panti asuhan yang lain yang lagi siap siap untk syawalan panti besok pagi. 

Bapak, sehat terus yaa.. panjang umur, sabar ngedampingin aku.. Barakallah :))